Kekerasan seksual merupakan isu yang semakin memprihatinkan dan rentan terjadi pada anak usia remaja, sehingga diperlukan upaya edukatif yang efektif dan menarik agar pesan dapat diterima dengan baik. Media video animasi dipilih karena mampu menyampaikan pesan secara visual dan emosional, sementara metode storytelling digunakan untuk meningkatkan pemahaman siswa terhadap materi yang disampaikan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh edukasi kekerasan seksual melalui media video animasi dengan metode storytelling terhadap peningkatan pengetahuan pada remaja di SMP Negeri 5 Tobadak. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan desain quasi experimental dengan metode pretest and posttest one group tanpa kelompok kontrol. Subjek penelitian adalah siswa kelas VII dan VIII di SMP Negeri 5 Tobadak yang berjumlah 67 orang. Analisis data yang digunakan adalah analisis univariat dan bivariat dengan menggunakan uji statistik wilcoxon. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa tingkat pengetahuan siswa siswi sebelum diberikan penyuluhan sebagian besar memiliki pengetahuan kurang dan pengetahuan sesudah diberikan penyuluhan sebagian besar memiliki pengetahuan baik. Hasil penelitian menunjukkan adanya peningkatan signifikan pada tingkat pengetahuan siswa setelah diberikan edukasi melalui video animasi dengan metode storytelling. Hal ini membuktikan bahwa penggunaan media tersebut efektif dalam meningkatkan pemahaman siswa mengenai kekerasan seksual. Diharapkan hasil penelitian ini dapat menjadi acuan bagi sekolah dan pihak terkait dalam mengembangkan metode edukasi yang lebih kreatif dan tepat sasaran untuk mencegah kekerasan seksual pada remaja.
Sexual violence is an increasingly concerning issue and is prone to occur in adolescents, so effective and interesting educational efforts are needed so that the message can be received well. Animated video media is chosen because it is able to convey messages visually and emotionally, while the storytelling method is used to improve students' understanding of the material presented. This study aims to determine the effect of sexual violence education through animated video media with the storytelling method on increasing knowledge in adolescents at SMP Negeri 5 Tobadak. This study uses a quantitative method with a quasi-experimental design with a pretest and posttest one group method without a control group. The subjects of the study were 67 students in grades VII and VIII at SMP Negeri 5 Tobadak. The data analysis used was univariate and bivariate analysis using the Wilcoxon statistical test. The results of this study indicate that the level of knowledge of students before being given counseling mostly had poor knowledge and knowledge after being given counseling mostly had good knowledge. The results showed a significant increase in the level of student knowledge after being given education through animated videos with the storytelling method. This proves that the use of this media is effective in improving students' understanding of sexual violence. It is expected that the results of this study can be a reference for schools and related parties in developing more creative and targeted educational methods to prevent sexual violence against adolescents.