Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pola kemitraan antara petani kakaodan CV. Putra Mataram, serta menilai efektivitas kerjasama, hak dan kewajiban, kendalayang dihadapi, dan keuntungan dari kemitraan ini. Pola kemitraan yang diterapkanadalah sub-kontrak, di mana petani bertanggung jawab menyediakan biji kakaoyangtelah difermentasi sesuai standar kualitas yang ditetapkan CV. Putra Mataram. Metodepenelitian yang digunakan adalah pendekatan kuantitatif dengan skala Likert untukmengukur tiap indikator pada kemitraan. Data dikumpulkan melalui wawancaradankuesioner kepada petani mitra. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kemitraanini
berjalan dengan baik, dari keempat indikator yang diteliti ada tiga yang dikategorikansebagai tinggi dengan rentang skor diantara 61-80% yaitu Efektifitas kerjasama 66,6%, Hak dan Kewajiban 79% serta Keuntungan 67,4% sedangkan satu indikatormendapatkan skor cukup rendah atau sedang pada Kendala yaitu 58,6%. Keuntunganutama yang diperoleh petani dari kemitraan ini adalah harga beli biji kakao yanglebihtinggi (+Rp5.000/kg dibandingkan harga global) dan kepastian pemasaran, di manaperusahaan langsung mengambil dan membayar hasil panen petani. Namun, terdapat kendala dalam pemenuhan standar kualitas, terutama dalam proses fermentasi biji kakaoselama 2-8 hari, yang memerlukan biaya dan peralatan tambahan bagi petani. Kesimpulannya, pola kemitraan ini terbukti menguntungkan dan efektif, meskipunmasih terdapat tantangan dalam memenuhi standar kualitas. Oleh karena itu, disarankanagar dibuat kontrak tertulis yang mengatur hak dan kewajiban kedua belah pihakuntukmeningkatkan kejelasan dan keberlanjutan kemitraan.