Herlinda Sari. I0119316. “Tinjauan Yuridis Terhadap Penyelesaian Pengulangan Tindak Pidana Oleh Anak (Studi Kasus Putusan No.1/Pid.Sus Anak/2021/Pn Majene)”. Skripsi. Prodi Ilmu Hukum. Fakultas Ilmu Social Dan Ilmu Politik. Universitas Sulawesi Barat. Dosen Pembimbing Asrullah, S.H.,M.H dan Andi Dewi Pratiwi, S.H.,M.H Penelitian bertujuan untuk mengetahui bagaimana pengaturan khusus terhadap anak yang melakukan pengulangan tindak pidana dalam undang�undang Nomor 11 Tahun 2012 tentang system peradilan anak. Dan Faktor apa yang menyebabkan anak melakukan pengulangan tindak pidana dalam perkara nomor 1/pid.sus-anak/2021 PN Mjn. Metode penelitian ini menggunakan metode normatif empiris, dimana penelitan ini mengkaji bahan hukum kepustakaan, perundang-undangan, efektifitas yang terjadi dalam kehidupan masyarakat serta dalam penelitian ini dikumpulkan melalui wawancara dengan Hakim Pengadilan Negri Majene dan Polres Majene. Hasil penelitian
menyimpulkan bahwa belum adanya ketentuan khusus mengenai residivisme dalam Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2014 Tentang Sistem Peradilan Pidana Bagi Anak (UU SPPA) secara hukum menimbulkan permasalahan hukum dalam penjatuhan sanksi pidana. Tidak diterapkannya ketentuan residivisme pada Pasal
SPPA membuat belum jelasnya bentuk sanksi yang berlaku bagi residivis anak. Mengingat anak memerlukan perlakuan khusus, maka penulis berpendapat perlu adanya pengaturan mengenai residivisme dalam undang-undang SPPA, namun subtansi yang diatur tidak termasuk dalam lingkup pemberatan pidana berupa
pidana tambahan dalam KUHP namun terbatas pada pidana pendidikan bagi anak yang berbentuk kumulatif dari seluruh tindak pidana yang mendasarinya diatur dalam Pasal 71 ayat (1) SPPA. Dan faktor yang menyebabkaan pelaku melakukan perbuatan berulang kali adalah keadaan ekonomi keluarga dan
keadaan keluarga faktor yang membuat pelaku tidak mampu mengendalikan lingkungan yang mempengaruhinya