Kader Posyandu adalah tenaga sukarela yang direkrut dari/oleh dan untuk masyarakat yang bertugas membantu kelancaran pelayanan. Di Wilayah Kabupaten Polewali masih banyak kader yang tidak aktif.. Apabila kader tidak aktif, maka kegiatan pelaksaan posyandu juga tidak akan menjadi optimal. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh pengetahua, insentif dan dukungan keluarga terhadap keaktifan kader posyandu di wilayah kerja Puskesmas Campalagian.
Metode : Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan pendekatan cross sectional. Teknik pengambilan sampel yaitu dengan total sampling dari 12 posyandu menurut kriteria tertentu. Pengolahan data dilakukan dengan analisis univariat dan analisis bivariat.
Hasil : Hasil analisis data pada penelitian ini mendapatkan hasil yang signifikan antara pengaruh keaktifan kader dengan pengetahuan (p value = 0,571), insentif (p value = 0.044), dan dukungan keluarga (p value = 0.352).
Kesimpulan : Kesimpulan dari penelitian ini adalah terdapatnya pengaruh antara insentif terhadap keaktifan kader posyandu sedangkan untuk pengetahuan dan dukungan keluarga tidak berpengaruh dengan keaktifan kader posyandu yang ada di Wilayah Puskesmas Campalagian.
Saran: Diharapkan kepada Puskesmas untuk terus melaksanakan pelatihan kader secara berkelanjutan, kepada kader untuk lebih aktif serta mengikuti pelatihan, kepada Dinas Kesehatan agar meningkatkan program dan evaluasi Posyandu, serta kepada peneliti selanjutnya untuk mengkaji variabel lain yang memengaruhi keaktifan kader.
Posyandu cadres are volunteers recruited from/by and for the community who are tasked with helping smooth service delivery. In Polewali Regency, there are still many inactive cadres. If the cadres are inactive, then the implementation of posyandu activities will also not be optimal. The purpose of this study was to determine the effect of knowledge, incentives and family support on the activeness of posyandu cadres in the Campalagian Health Center work area.
Method : This study is a quantitative study with a cross-sectional approach. The sampling technique is with a total sampling of 12 integrated health posts according to certain criteria. Data processing is carried out by univariate analysis and bivariate analysis.
Results : The results of data analysis in this study obtained significant results between the influence of cadre activity on knowledge (p value = 0.571), incentives (p value = 0.044), and family support (p value = 0.352).
Conclusion : The conclusion of this study is that there is an influence between incentives on the activeness of Posyandu cadres, while knowledge and family support do not influence the activeness of Posyandu cadres in the Campalagian Health Center area.
Suggestion : It is expected that the Health Center will continue to carry out continuous cadre training, cadres to be more active and participate in training, the Health Office to improve Posyandu programs and evaluations, and further researchers to study other variables that influence cadre activity.