Penyakit jembrana merupakan salah satu penyakit yang dapat menyerang sapi bali dan berdampak terhadap penurunan populasi serta produktivitas ternak. Vaksinasi menjadi strategi utama dalam upaya pencegahan, namun efektivitasnya perlu dikaji melalui respon imun seluler. Salah satu indikatornya adalah profil leukosit dalam darah. Penelitian ini bertujuan untuk menghitung nilai total dan
differensial leukosit sebagai bentuk respon imun seluler pada sapi bali pasca vaksinasi jembrana di Kabupaten Pasangkayu. Penelitian dilakukan secara deskriptif laboratorik dengan pengambilan 99 sampel darah sapi bali pada tiga periode waktu, yaitu 1 bulan, 3 bulan, dan 6 bulan setelah vaksinasi. Hasil menunjukkan bahwa nilai rata-rata total leukosit menurun dari 6,55×10³/μL (1 bulan), menjadi 5,40×10³/μL (3 bulan), dan 4,37×10³/μL (6 bulan). Persentase leukosit diferensial juga mengalami perubahan, di antaranya neutrofil meningkat secara bertahap, eosinofil dan monosit berada dalam kisaran normal, basofil relatif konstan, dan limfosit menurun dari waktu ke waktu. Disimpulkan bahwa nilai total dan differensial leukosit sapi bali pasca vaksinasi menunjukkan perbedaan antar waktu pasca vaksinasi namun masih berada dalam kisaran normal yang mengindikasikan bahwa vaksinasi memicu perubahan profil leukosit yang mencerminkan reaksi sistem imun seluler terhadap antigen vaksin.