Keadaan darurat adalah kondisi dimana pasien memerlukan evaluasi medis yang mendesak dan jika pemeriksaan ditunda atau tidak dilakukan, pasien dapat meninggal. Basic Life Support (BLS) atau Bantuan Hidup Dasar (BHD) adalah Pertolongan pertama untuk situasi medis
yang mengancam nyawa. Hasil studi pendahuluan dan penelusuran penelitian sebelumnya masih banyak menemukan hasil dimana perawat masih memiliki kesiapan yang kurang. Tujuan: tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan yang kuat dan signifikan antara pengetahuan dan self efficacy dengan kesiapan bantuan hidup dasar (BHD) perawat di Puskesmas Tinambung, Puskesmas Limboro dan Puskesmas Tutallu dalam melaksanakan tindakan BHD. Metode: metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuantitatif dengan pendekatan cross sectional menggunakan kuesioner pengetahuan BHD, self efficacy BHD dan kesiapan BHD. Pengambilan sampel penelitian menggunakan total sampling dengan jumlah responden sebanyak 56 perawat di Puskesmas Tinambung, Puskesmas Limboro, dan Puskesmas Tutallu. Hasil Analisis: Hasil uji statistik spearman diperoleh hasil adanya hubungan yang kuat dan signifikan antara pengetahuan dengan kesiapan (p value = 0,000), dan adanya hubungan yang kuat dan signifikan antara self efficacy dengan kesiapan (p value = 0,000). Kesimpulan: Pusat pelayanan kesehatan harus memberikan pelatihan terbaru sesuai dengan pedoman AHA terbaru untuk perawat yang belum pernah menerima pelatihan BHD dan untuk responden yang sertifikat BHD-nya telah kedaluwarsa.
An emergency is a condition where a patient requires urgent medical evaluation and if the examination is delayed or not performed, the patient may die. Basic Life Support (BLS) is first aid for life-threatening medical situations. The results of preliminary studies and previous research searches still find many results where nurses still have insufficient readiness. Purpose: The purpose of this study was to determine the strong and significant relationship between knowledge and selfefficacy with the readiness of basic life support (BLS) of nurses at Tinambung Health Center, Limboro Health Center and Tutallu Health Center in carrying out BLS actions. Method: The method
used in this study is a quantitative method with a cross-sectional approach using a questionnaire on BLS knowledge, BLS self-ability and BLS readiness. The research sample used total sampling with a total of 56 respondents at Tinambung Health Center, Limboro Health Center, and Tutallu Health Center. Analysis Results: The results of the Spearman statistical test showed a strong and significant relationship between knowledge and readiness (p value = 0.000), and a strong and significant relationship between self-ability and readiness (p value = 0.000). Conclusion: Health service centers should provide the latest training in accordance with the latest AHA guidelines for nurses
who have never received BHD training and for respondents whose BHD certificates have expired.