Berdasarkan data Komnas Perempuan, kasus kekerasan di lingkungan pendidikan masih banyak terjadi pada tingkat pesantren dan lembaga keagamaan. Faktor penyebab yaitu kepemimpinan yang berujung pada aliran sesat, penyalahgunaan wewenang dalam penerapan disiplin, dan minimnya pengawasan. Tujuan diketahuinya hubungan kejadian kekerasan fisik dan kekerasan seksual dengan kesehatan mental pada santri di Pondok Pesantren Modern Darul Mahfudz Lekopadis. Metode penelitian kuantitatif, desain cross sectional, jumlah sampel 104 responden. Teknik sampling yang digunakan Stratified Random Sampling. Instrumen yang digunakan adalah lembar kuesioner. Hasil menunjukkan kekerasan fisik dengan dua kategori yaitu ringan 60% dan berat 37%, sebanyak 60% terindikasi gangguan kesehatan mental. Kekerasan seksual tiga kategori yaitu ringan (68%), sedang (6%), dan berat (2%), sebanyak 47% terindikasi gangguan kesehatan mental. Hasil uji statistik
menggunakan uji Fisher Exact didapatkan P value 0.425 < 0.05 untuk kekerasan fisik dengan kesehatan mental, selanjutnya kekerasan seksual dengan kesehatan mental menggunakan uji Chi Square didapatkan P value 0.311 < 0.05. Kesimpulan tidak terdapat hubungan antara kejadian kekerasan fisik dan kekerasan seksual dengan kesehatan mental. Saran bagi seluruh santri agar mampu mengetahui jenis-jenis kekerasan baik itu fisik dan seksual sehingga mampu membedakan dan dapat menghindari kejadian kekerasan fisik ataupun kekerasan seksual.