Kayu merupakan bahan berlignoselulosa yang dapat terserang oleh organisme perusak kayu. Penelitian ini bertujuan untuk mendeteksi retensi dan penetrasi ekstrak jeringau ke dalam kayu mangga. Penelitian ini menggunakan Rancangan Faktorial dengan (variabel 1) lama perendaman dengan taraf N1: 1 hari, N2: 3 hari, N3: 5 hari, N4: 7 hari dan (variabel 2) jenis ekstrak dengan taraf R1: ekstrak rimpang jeringau, R2: ekstrak akar jeringau, R3: ekstrak daun jeringau. Setiap perlakukan diulang sebanyak 3 kali. Ekstrak dengan konsentrasi 600 ppm diujikan ke kayu mangga untuk mendeteksi nilai retensi dan nilai penetrasi. Hasil menunjukkan bahwa nilai rata-rata retensi pada kayu mangga yang diberi perlakuan pada rendaman ekstrak daun jeringau dengan lama rendaman 3 hari memiliki nilai yang paling tinggi sebesar 0,159 kg/m3
. Sedangkan rata-rata nilai penetrasi kayu mangga yang diberi perlakuan pada rendaman ekstrak akar jeringau dengan lama rendaman 3 hari memiliki nilai yang paling tinggi sebesar 1,50 cm. Pengujian masing-masing ekstrak terhadap kayu mangga dengan metode perendaman selama
1 hari, 3 hari, 5 hari, dan 7 hari menunjukkan nilai retensi yang paling tinggi pada ekstrak bagian rimpang jeringau sebesar 0,15 kg/m3
dan nilai penetrasi yang paling tinggi pada ekstrak bagian akar jeringau memiliki nilai sebesar 1,35 cm. Hasil analisis varians nilai retensi kayu mangga menunjukkan terdapat pengaruh sangat nyata antara kombinasi lama rendaman*jenis ekstrak dan lama rendaman terhadap
nilai retensi sedangkan hasil analisis varians nilai penetrasi menunjukkan terdapat pengaruh sangat nyata lama rendaman terhadap rata-rata nilai penetrasi. Hasil uji lanjut duncan perlakuan lama rendaman terhadap nilai retensi tertinggi pada rendaman 7 hari sebesar 0,1227 kg/m3 . Sedangkan hasil uji lanjut duncan perlakuan lama rendaman terhadap nilai penetrasi tertinggi pada rendaman 7 hari sebesar 1,29
cm.