Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi profil darah ayam ras petelur yang dipelihara dengan sistem pemeliharaan yang berbeda pada musim pancaroba. Sebanyak 64 ekor ayam ras petelur (Isa Brown) berumur 18 - 22 minggu dipelihara dengan sistem intensif dan free-range dengan pola continuous dan pola rotational (1 dan 3 kali pemindahan). Metode dalam penelitian ini berupa penelitian eksperimental menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 4 perlakuan dan 4 ulangan (setiap ulangan/unit percobaan terdiri dari 4 ekor ayam sebagai ulangan). Penelitian dilaksanakan dengan empat model pemeliharaan, pada akhir pemeliharaan dilakukan pengambilan sampel darah dari 16 ekor ayam ras petelur. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sistem pemeliharaan secara intensif dan secara free-range dengan pola continuous dan rotational tidak berpengaruh nyata (P ˃ 0,05) terhadap nilai hematokrit namun berpengaruh nyata (P ˂ 0,05) terhadap jumlah eritrosit dan jumlah leukosit. Dapat disimpulkan bahwa sistem pemeliharaan secara intensif maupun free-range ini dapat diterapkan pada peternakan ayam ras petelur. Kedua sistem pemeliharaan ini terbukti dapat memperbaiki tingkat kesehatan dan kesejahteraan ternak pada musim pancaroba dilihat dari profil darahnya, sehingga dapat diterapkan dalam manajemen pemeliharaan ayam ras petelur.

This research aims to evaluate the blood profile of layer chickens raised under different management systems during the transitional season. A total of 64 laying hens (Isa Brown) aged 18 to 22 weeks are raised using both intensive and free-range systems with continuous and rotational patterns (1 and 3 removal). The method in this research is experimental research using a completely randomized design (CRD) with 4 treatments and 4 replicates (each replicate / experimental unit consists of 4 chickens as a replicate). The research was conducted with four maintenance models, at the end of maintenance, blood samples were taken from 16 laying hens. The results showed that intensive and free-range rearing systems with continuous and rotational patterns had no significant effect (P ˃ 0.05) on hematocrit values but had a significant effect (P ˂ 0.05) on the number of erythrocytes and the number of leukocytes. It could be concluded that both intensive and free-range rearing systems could be applied in layer farms. Both of these rearing systems are proven to improve the level of health and welfare of livestock in the transitional season seen from the blood profile, so it could be applied in the maintenance management of laying hens.