Pada Sungai Matangnga sering terjadi luapan air saat musim hujan, yang menyebabkan terjadinya banjir. Sehingga merugikan masyakat dalam bidang pertanian. Analisis hidrologi dianggap perlu dilakukan untuk pengamanan sungai, perencanaan pengendalian banjir, serta berbagai bangunan air agar bisa mendapatkan besaran banjir rencana. Untuk menghitung debit banjir di Sungai Matangnga digunakan data curah hujan di stasiun tiga Stasiun terdekat dari lokasi penelitian yaitu pada Stasiun Curah Hujan Mambi, Sumarorong, dan Campalagian, dengan periode pencatatan tahun 2013 s/d 2023. Dalam Penelitian ini Digunakan
dua metode yaitu metode Melchior dan Metode Haspers. Dari hasil Perhitungan kedua metode maka di dapatkan debit banjir tertinggi metode Melchior dan Metode Haspers pada Kala Ulang 100 tahun yang memiliki perbedaan dimana Metode Melchior dengan debit puncak (Q) yang terbesar adalah 2919071,179 m3/Det dan Metode Haspers dengan Debit Puncak (Qp) yang terbesar adalah 1015,4 m3/Det. Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi debit banjir diantaranya; adanya penumpukan sedimen di beberapa titik pada sungai Matangnga sehingga terjadi penyempitan saluran serta luas penampang saluran yang tidak sesuai hingga tak mampu menampung debit banjir tertinggi yang mengakibatkan meluapnya air sungai ke daratan/pemukiman.

The Matangnga River often overflows during the rainy season, which causes flooding. So it is detrimental to society in the agricultural sector. Hydrological analysis is considered necessary for river security, flood control planning, and various water structures in order to obtain the planned flood magnitude. To calculate the flood discharge on the Matangnga River, rainfall data at the three stations closest to the research location were used, namely at the Mambi, Sumarorong and Campalagian Rainfall Stations, with a recording period of 2013 to 2023. In this research, two methods were used, namely the Melchior method. and Haspers Method. From the calculation results of the two methods, the highest flood discharge from the Melchior method and the Haspers method at the 100 year return period is obtained, which has the difference that the Melchior method with the largest peak discharge (Q) is 2919071.179 m3/sec and the Haspers method with the
peak discharge (Qp). ) the largest is 1015.4 m3/Sec. The factors that influence flood discharge include; There is a buildup of sediment at several points on the Matangnga river, resulting in narrowing of the channel and the cross-sectional area of the channel being inappropriate so that it is unable to accommodate the highest flood discharges which results in the river water overflowing onto land/settlements.