Tanaman bawang merah merupakan salah satu komoditas utama dalam sektor pertanian hortikultura. Curah hujan menjadi faktor penting yang dapat memengaruhi hasil pertanian, termasuk pada komoditas bawang merah. Pada penelitian ini, yang di diasuransikan adalah indeks curah hujan, bukan tanaman itu sendiri. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan nilai indeks curah hujan pada asuransi pertanian komoditas bawang merah berbasis indeks curah hujan serta menghitung nilai kontrak premi asuransi menggunakan metode Black-Scholes. Data yang digunakan adalah data produksi bawang merah bulanan dan data curah hujan bulanan di Provinsi Jawa Tengah pada periode 2018–2023 yang diperoleh dari Badan Pusat Statistik (BPS). Hasil penelitian menunjukkan bahwa Caturwulan III dipilih sebagai indeks dalam perhitungan harga premi asuransi. Dari perhitungan premi berdasarkan indeks curah hujan, diperoleh bahwa jika nilai curah hujan sebesar 875 mm, maka premi yang harus dibayarkan adalah sebesar Rp 20.674.848

Red onion is one of the main commodities in the horticultural agriculture sector. Rainfall is a crucial factor that can affect agricultural yields, including for red onions. In the context of agricultural insurance, the insured element is the rainfall index, not the crops themselves. This study aims to determine the value of the rainfall index for agricultural insurance of red onion commodities based on the rainfall index and to calculate the insurance premium contract value using the Black-Scholes method. The data used includes monthly red onion production data and monthly rainfall data from Central Java Province during the period of 2018–2023, obtained from the Central Statistics Agency (BPS). The results show that the third quarter Caturwulan III was selected as the index for calculating the insurance premium. Based on the calculation of the premium using the rainfall index, it was found that if the rainfall value is 875 mm, the premium to be paid is Rp 20,674,848.