Loka pere merupakan tanaman pisang endemik yang kulit dan buahnya berpotensi mengandung antioksidan seperti jenis pisang yang lainnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kandungan metabolit sekunder dan aktivitas
antioksidan pada ekstrak maserasi daging dan kulit buah muda serta tua loka pere dan kevalidan media infografis sebagai sumber belajar biologi. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif pada desain penelitian eksperimen laboratorium dengan metode DPPH (1,1-difenil-2-pikrihidrazil) pada panjang gelombang 515 nm. Data penelitian dianalisis dengan menggunakan rumus perhitungan IC50 aktivitas antioksidan DPPH. Hasil skrining metabolit sekunder memperlihatkan bahwa ekstrak daging dan kulit buah loka pere mengandung alkaloid, flavonoid, saponin, fenolik dan tanin. Sedangkan pada hasil uji aktivitas antioksidan menunjukkan bahwa ekstrak buah dan kulit loka pere memiliki antioksidan yang kuat dengan nilai IC50 untuk ekstrak metanol adalah 64,59 ppm (kulit buah tua), 86,70 ppm (kulit buah muda), 72,49 ppm (daging buah tua), dan 50,24 ppm (daging buah muda) sedangkan untuk ekstrak etanol adalah 54,70 ppm (kulit buah tua), 66,65 ppm (kulit buah muda), 56,61 ppm (daging buah tua), dan 49,94 ppm (daging buah muda). Dengan demikian, penelitian ini menunjukkan bahwa daging dan kulit buah muda serta tua loka pere ekstrak etanol lebih kuat dibandingkan dengan ekstrak metanol. Selain itu hasil penelitian ini dikembangkan dalam bentuk media infografis sebagai sumber belajar biologi materi metabolisme yang telah valid untuk diimplementasikan.

Loka pere is an endemic banana plant whose peel and fruit have the potential to contain antioxidants like other banana species.. This study aims to determine the content of secondary metabolites and antioxidant activity in macerated extracts of flesh and peel of young and old loka pere and the validity of infographic media as a biology learning resource. This study used a quantitative approach to laboratory experimental research design with DPPH (1,1-diphenyl2-picrylhydrazyl) method at a wavelength of 515 nm. The research data were analyzed using the IC50 calculation formula of DPPH antioxidant activity. The results of secondary metabolite screening showed that the extracts of the flesh and peel of loka pere fruit contained alkaloids, flavonoids, saponins, phenolics and tannins. Meanwhile, the antioxidant activity test results showed that the fruit and skin extracts of loka pere have strong antioxidants with IC50 values for methanol extracts are 64.59 ppm (old fruit skin), 86.70 ppm (young fruit skin), 72.49 ppm (old fruit flesh), and 50.24 ppm (young fruit flesh) while for ethanol extracts are 54.70 ppm (old fruit skin), 66.65 ppm (young fruit skin), 56.61 ppm (old fruit flesh), and 49.94 ppm (young fruit flesh). Thus, this study shows that the flesh and peel of young and old fruit loka pere ethanol extract is stronger than the methanol extract. In addition, the results of this study were developed in the form of infographic media as a biology learning resource for metabolic material that has been valid for implementation.