Kopi merupakan salah satu jenis tanaman perkebunan yang sudah lama dibudidayakan oleh masyarakat Mamasa dan sudah ada sebelum tahun 1980, yang tumbuh pada ketinggian > 1000 mdpl dan memiliki nilai ekonomis yang lumayan tinggi. Jenis kopi yang banyak ditanam adalah kopi robusta dan arabika. Pemasaran kopi robusta dan arabika di Kecamatan Mamasa terdapat beberapa pola saluran distribusi dan melibatkan beberapa lembaga pemasaran, setiap lembaga pemasaran yang terlibat melakukan beberapa fungsi pemasaran, sehingga mengakibatkan biaya pemasaran dapat menjadi semakin besar dan dapat mempengaruhi efisiensi saluran pemasaran. Kecamatan Mamasa memiliki luas perkebunan kopi robusta 114.25 ha dan arabika 338.00 ha dan produksi kopi robusta dan arabika mencapai 21.00 ton dan 27.40 ton. Penelitian ini bertujuan
untuk (1) mengetahui bagaimana alur pola pemasaran komoditi kopi di Kecamatan Mamasa, (2) menganalisis margin pemasaran, keuntungan dan
efisiensi pemasaran pada komoditi kopi di Kecamatan Mamasa. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis deskriptif kualitatif, analisis margin pemasaran, farmer’s share, dan rasio keuntungan terhadap biaya pemasaran. Hasil penelitian menunjukan terdapat 4 pola saluran pemasaran yaitu: Saluran pemasaran 1 (Produsen - Konsumen), Saluran pemasaran 2 (Produsen - Pabrik/perusahaan). Saluran pemasaran 3 (Produsen - Pedagang besar - Pabrik/perusahaan). Saluran pemasaran 4 (produsen - Pedagang pengumpul - Pedagang besar - Pabrik/perusahaan). Fungsi pemasaran yang dilakukan oleh setiap lembaga pemasaran kopi yaitu fungsi pertukaran, fungsi fisik dan fungsi
fasilitas. Saluran pemasaran yang paling efisien adalah saluran pemasaran 1 dengan margin pemasaran sebesar Rp. 0 per liter, farmer’s share sebesar 100 persen dan nilai rasio keuntungan terhadap biaya pemasaran sebesar 10,74 untuk robusta dan 7,76 untuk arabika.