Tujuan penelitian ini adalah (1) untuk mengetahui praktek gadai kebun yang terjadi dikecamatan Tammero‟do Sendana Kabupten Majene (2) untuk mengetahui dampak bagi penerima gadai (murtahin) dan penggadai (rahin) dari transaksi gadai kebun. (3) untuk mengetahui transaksi gadai kebun sesuai dengan syariah islam. Untuk mengungkap kasus tersebut secara menyeluruh dan mendalam. Peneliti menggunakan metode penelitian kualitatif deskriptif dengan melakukan pengumpulan data dengan cara wawancara. Sumber data penelitian ini adalah pihak pemerintah setempat, tokoh agama, dan masyarakat yang melakukan transaksi gadai kebun. Untuk mengungkap kasus ini peneliti menggunakan teknik pengumpulan data wawancara, observasi, dan dokumentasi. Teknik analisa data yang digunakan adalah metode pendekatan deskriptif dan ditarik kesimpulan bahwa (1) transaksi gadai kebun dilakukan secara lisan dan tidak disertai bukti transaksi berupa surat pernyataan bahwa telah terjadi transaksi gadai antara rahin dan murtahin. Transaksi gadai kebun ini juga tidak sesuai dengan perjanjian awal akad mengenai batas waktu. (2) dampak bagi penerima gadai (murtahin) dapat mendapatkan keuntungan dari hasil kebun yang telah di jaminkan. Dampak bagi penggadai tidak dapat mengelola kebunnya namun, dapat memenuhi kebutuhan mendesaknya dari uang pinjaman tersebut. (3) Transkasi gadai kebun di Kecamatan Tammero‟do Sendana Kabupaten Majene tidak sesuai dengan syariah islam karna pada akad tabarru‟ tidak boleh mengambil segala bentuk kelebihan dari transaksi rahn tersebut, jika terdapat kelebihan dari kesepakatan maka itu
termasuk riba.
The objectives of this study are (1) to find out the practice of pawning gardens that occur in the Tammero'do Sendana sub-district of Majene Regency (2) to find out the impact on pawn recipients (murtahin) and pawners (rahin) of garden pawn transactions. (3) to find out the garden pawn transaction in accordance with Islamic sharia. To reveal the case thoroughly and in depth. Researchers use
descriptive qualitative research methods by collecting data by means of interviews. The data sources of this research are the local government, religious leaders, and people who conduct garden pawn transactions. To uncover this case, researchers used data collection techniques of interviews, observation, and documentation. The data analysis technique used is the descriptive approach method and it is concluded that (1) garden pawn transactions are carried out orally and are not accompanied by proof of transactions in the form of a
statement letter that a pawn transaction has occurred between rahin and murtahin. This garden pawn transaction is also not in accordance with the initial agreement regarding the time limit. (2) The impact on the pawn recipient (murtahin) can benefit from the results of the garden that has been pledged. The impact on the pledgee cannot manage his garden but, can fulfill his urgent needs from the loan money. (3) Garden pawn transactions in Tammero'do Sendana District, Majene Regency are not in accordance with Islamic sharia because in the tabarru' contract it is not permissible to take any form of excess from the rahn transaction, if there is an excess of the agreement then it is included in usury.