Sungai Matangnga adalah salah satu sungai yang terletak di Desa rangoan, Kecamatan Matangnga, Kabupaten Polewali, Provinsi Sulawesi Barat, yang pada musim penghujan tiba sering terjadi banjir bandang yang diakibabkan oleh tingginya curah hujan yang mengakibatkan meluapnya air sungai Matangnga hingga merendam pemukiman desa Rangoan. Penelitian ini untuk mengetahui Berapa besar kapasitas debit aliran pada sungai matangga, maka dilakukan pengamatan untuk meganalisis Berapa besar debit banjir Pada kala ulang 5, 10, 20, 50 dan 100 Tahun dengan menggunakan Metode Soil Conservation Service (SCS) Dan Metode Hidrograf Satuan Sintetik (HSS) Nakayasu Terhadap Kapasitas Debit Aliran Sungai Matangnga. Dengan menggunakan metode Kuantitatif maka didapatkan data-data seperti data curah hujan dan data-data yang diambil langsung dari lokasi penelitian. Data curah hujan yang digunakan adalah data curah hujan selama 11 tahun yaitu dari tahun 2013 sampai dengan tahun 2023. Dari analisis dengan metode SCS dan HSS Nakayasu menghasilkan debit puncak banjir Pada Metode SCS Sebesar (Q) adalah 126785,79 m3/Det, dan Metode HSS Nakayasu sebesar
(Qp) adalah 9708,74 m3/Det

The Matangnga River is one of the rivers located in Rangoan Village, Matangnga District, Polewali Regency, West Sulawesi Province, where during the rainy season, flash floods often occur which are caused by high rainfall which results in the Matangnga river water overflowing and submerging the Rangoan village settlement. This research is to find out how much the flow capacity of the Matangga River is, observations were made to analyze how big the flood discharge was at return periods of 5, 10, 20, 50 and 100 years using the Soil Conservation Service (SCS) Method and the Synthetic Unit Hydrograph Method (HSS) Nakayasu on the Flow Capacity of the Matangnga River. By using quantitative methods, data such as rainfall data and data taken directly from the research location are obtained. The rainfall data used is rainfall data for 11 years, namely from 2013 to 2023. From analysis using the SCS and HSS Nakayasu methods, the peak flood discharge in the SCS method is 126785.79 m3/sec, and the SCS method is 126785.79 m3/sec. Nakayasu HSS of
(Qp) is 9708.74 m3/Sec