Uni Eropa merupakan sebuah kawasan yang dinilai cukup potensial bagi pasar ekspor Ikan Tunaterbesar untuk Indonesia. Akan tetapi, dalam kegiatan ekspor yang terjadi antar keduanya tidak selalu berjalan dengan lancar banyak hal yang kemudian berpengaruh atau terdapatnya proteksi yang dilakukan oleh negaranegara di kawasan Uni Eropa yang dimana hal ini diatur dalam kebijakan perdagangan yang menjadi sebuah hambatan bagi Indonesia. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apa saja alasan kebijakan proteksionisme Uni Eropa terhadap Ikan Tuna Indonesia serta dampak dari kebijakan proteksionisme Uni Eropa terhadap ekspor Ikan Tuna Indonesia. Tipe penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah tipe deskriptif, sebuah teknik menganalisis yang dilakukan dengan cara menggambarkan sebuah kejadian secara objektif, subjektif, pemikiran serta fenomena yang ada, yang kemudian dipakai untuk menjawab persoalan terkait pertanyaan atau masalah dalam penelitian tertentu, dalam penelitian menggunakan studi literatur dan pustaka dengan memanfaatkan data-data sekunder sebagai referensi. Data-data sekunder tersebut diperoleh dari buku bacaan, jurnal, skripsi-skripsi terdahulu, internet dan media lainya yang dianggap relevan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa alasan utama mengapa kemudian Uni Eropa memberlakukan kebijakan proteksionisme yakni terkait mengenai kesehatan dan keamanan pangan masyarakat Uni Eropa serta untuk melindungi keberlanjutan sumber daya ikan dan lingkungan. Adanya kebijakan proteksionisme ini tentu saja memiliki dampak yang cukup besar bagi Indonesia, mulai dari penurunan volume ekspor dan pendapatan yang mempengaruhi perekonomian negara dalam khususnya dalam sektor industri perikanan hingga berpotensi menyebabkan ketegangan hubungan bilateral antar kedua negara yakni Indonesia dengan Uni Eropa.