Perdagangan perempuan merupakan masalah serius yang berdampak pada pelanggaran hak asasi manusia, khususnya terhadap perempuan, dan menjadi hambatan signifikan bagi pencapaian Gender Equality. UN Women sebagai badan PBB yang fokus pada pemberdayaan perempuan dan Gender equality memiliki mandat penting dalam menghadapi masalah ini. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode studi kasus untuk mengeksplorasi upaya UN Women di Kamboja, termasuk program, kebijakan, dan inisiatif yang dilaksanakan dalam memerangi perdagangan perempuan. Selain itu, penelitian ini juga menganalisis kolaborasi UN Women dengan pemerintah, organisasi nonpemerintah, dan aktor internasional lainnya dalam meningkatkan kesadaran dan memberikan perlindungan serta pemberdayaan bagi korban perdagangan. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa UN Women berperan penting dalam meningkatkan kesadaran tentang perdagangan perempuan melalui kampanye
publik, memberikan pelatihan kepada aparat penegak hukum, serta mendukung kebijakan nasional yang lebih responsif terhadap gender equality. Meskipun terdapat tantangan seperti keterbatasan sumber daya dan resistensi budaya, upaya UN Women telah memberikan kontribusi signifikan dalam mengurangi angka perdagangan perempuan dan memperkuat posisi perempuan di Kamboja.