Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kekuatan dan daya tahan beton yang dihasilkan menggunakan abu sekam padi sebagai bahan tambah dengan beton normal. Persentase abu sekam padi yang digunakan adalah 0%, 10%, 20%, dan 30%
(dari berat semen). Pengujian dilakukan pada umur 240 hari. Hasil optimal pada pencampuran abu sekam padi diperoleh pada variasi abu sekam padi 20% dengan kuat tekan 32,54 Mpa , nilai yang ditunjukkan tidak jauh signifikan dibandingkan beton normal. Sementara itu, hasil terendah ada pada variasi abu sekam padi 30% dengan kuat tekan 15,05 MPa, yang mengalami penurunan kekuatan dan daya tahan beton dibanding beton normal. Penelitian ini menyimpulkan bahwa abu sekam padi dapat digunakan sebagai bahan pengganti parsial semen dalam pembuatan beton, dengan penggantian optimal pada kisaran 10%-20% untuk mendapatkan keseimbangan antara kekuatan dan daya tahan yang baik.

This research aims to determine the strength and durability of concrete produced using rice husk ash as an additional material with normal concrete. The percentage of rice husk ash used is 0%, 10%, 20%, and 30% (of the cement weight). Testing was carried out at 240 days of age. Optimal results in mixing rice husk ash were obtained at a variation of 20% rice husk ash with a compressive strength of 32.54 Mpa, the value shown was not much significant compared to normal concrete. Meanwhile, the lowest results were in the 30% rice husk ash variation with a compressive strength of 15.05 MPa, which experienced a decrease in concrete strength and durability compared to concrete mortar. This research concludes that rice husk ash can be used as a partial replacement for cement in making concrete, with optimal replacement in the range of 10% -20% to obtain a good balance between strength and durability