Strategi politik merupakan strategi yang digunakan dalam merealisasikan cita-cita politik, penyusunan dan perencanaannya tersusun secara terencana dan baik. Strategi politik digunakan dalam usaha merebut atau mempertahankan kekuasaan, tujuan khususnya adalah “kemenangan”. Untuk mencapai kemenangan tersebut dibutuhkan metode perencanaan dalam strategi politik. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian Deskriptif, dengan menggunakan pendekatan Kualitatif. Penelitian Deskriptif adalah suatu bentuk penelitian yang ditujukan untuk mendeskripsikan fenomena-fenomena yang ada, baik fenomena alamiah maupun fenomena buatan manusia. Fenomena tersebut berupa bentuk, aktivitas, karakteristik, perubahan, hubungan, kesamaan, dan perbedaan antara fenomena yang satu dengan fenomena lainnya. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa dalam strategi politik Tomepayung tersimpan tujuan khusus, salah satunya adalah “kemenangan”. Sehingga untuk mencapai kemenangan tersebut dibutuhkan suatu metode perencanaan dalam strategi politik yakni untuk menghadapi kerajaan Passokkorang. Tomepayung dalam membangun starategi menghadapi kerajaan
Passokkorang yang begitu kuat, menggunaan metode perencanaan politk dengan mengupayakan dan memposisikan kerajaan Balanipa berdasarkan realita lingkungan operasionalnya. Strategi politik yang digunakan oleh Tomepayung Arajang Balanipa ke-2 dalam menghadapi perlawanan kerajaan Passokorang adalah Strategi bekerjasama dalam setiap langkah (Cooperatif Stategy) dan strategi kejutan (Shcok Politcal Strategy). Kedua strategi politik ini digunakan dalam menghimpun kekuatan menghadapi serangan/perlawanan kerajaan Passokkorang.