Pembangunan infrastruktur desa terus meningkat sejak alokasi dana desa diberikan oleh pemerintah pusat. Peningkatan pembangunan desa tidak dibarengi dengan quality control yang baik dikarenakan keterbatasan SDM dan peralatan. Paving block menjadi alternatif material yang dapat mengganti fungsi beton khususnya pada infrastruktur jalan, taman, dan pedestrian. Dalam penelitian ini menggunakan bahan tambah abu sekam padi (ASP) dan pencampuran air laut (SW). Hal ini dikarenakan banyaknya limbah abu sekam padi yang menumpuk dan mencemari lingkungan di kecamatan Wonomulyo serta pemanfaatan air laut digunakan karena daerah Sulawesi Barat khususnya Kabupaten Majene termasuk dalam daerah pesisir pantai, Salah satu bentuk upaya menjaga dan melestarikan air bersih adalah pemanfaatan air laut. Penelitian menggunakan komposisi perbandingan campuran 1S (Semen) : 2P (Pasir) : 2AB (Abu batu) untuk menguji nilai kuat tekan paving block, daya serap serta acid resistance (H2SO4) dengan variasi pencampuran abu sekam padi 0%, 20%, 40%, 60% dan pengaruh penambahan air laut pada paving blok dikondisi suhu laboratorium yang tidak terkontrol. Dimana didapatkan hasil kuat tekan tertinggi terhadap paving blok normal umur 28 dan 91 hari yaitu pada paving blok tipe ASP20-SW dan yang terendah pada paving blok tipe ASP60-SW. Hasil kuat tekan optimum pada penelitian ini tidak mencapai target paving blok mutu B yang di rencanakan. Dengan adanya penelitian ini yang memanfaatkan eco materials sebagai bahan alternatif diharapkan dapat meningkatkan quality control dan mengurangi resiko kerusakan alam secara berlebihan.