Stunting adalah masalah gizi kronis yang mengakibatkan kegagalan pertumbuhan pada anak, di mana salah satu faktor utamanya adalah daerah kumuh dengan sanitasi yang buruk yang dapat mempengaruhi asupan gizi anak, yang seharusnya didukung oleh kebersihan. Kelurahan Takatidung merupakan wilayah perkotaan di Kabupaten Polewali Mandar dengan jumlah anak stunting tertinggi, yaitu 189 kasus, di area kumuh seluas 15,51 hektar. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kondisi sarana sanitasi dasar di permukiman dan tingkat pengaruhnya terhadap stunting. Penelitian ini merupakan studi deskriptif kuantitatif dengan pendekatan studi potong lintang. Populasi yang digunakan adalah semua keluarga yang memiliki balita stunting di Kelurahan Takatidung. Sampel diperoleh melalui metode pengambilan sampel acak kebetulan. Data dikumpulkan dengan menggunakan lembar observasi untuk menilai kondisi sanitasi, kemudian data dianalisis menggunakan metode analisis bobot dan regresi logistik biner. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat total 35 responden dengan kategori sanitasi tidak sehat, yang dinyatakan tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap kasus stunting dengan nilai signifikansi 0,268 > 0,05, dan hanya mampu
mempengaruhi secara parsial sebesar 24,6%. Tingkat pengaruh fasilitas sanitasi terhadap kasus stunting dapat dilihat dari nilai odds ratio, yaitu: fasilitas pembuangan sampah dengan OR 2,001, jamban dengan OR 1,893, fasilitas air bersih dengan OR 1,775, dan SPAL dengan OR 0,388.