Gizi kurang pada balita merupakan masalah serius di dunia, termasuk di Indonesia, yang berdampak pada pertumbuhan fisik, kecerdasan, dan produktivitas masa depan anak. Meskipun upaya seperti Pemberian Makanan Tambahan (PMT) telah dilakukan, angka prevalensi balita gizi kurang masih cukup tinggi. Salah satu inovasi yang dapat dilakukan untuk menanggulangi masalah ini adalah dengan mengembangkan cookies sebagai PMT yang kaya protein dan gizi, menggunakan bahan lokal seperti tepung ikan penja dan tepung daun kelor. Ikan penja memiliki kandungan protein tinggi, sementara daun kelor kaya akan zat besi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui formulasi dan uji
organoleptik cookies (F0, F1, F2, F3) dengan penambahan tepung ikan penja dan tepung daun kelor sebagai alternatif PMT balita gizi kurang. Penelitian Pre- Eksperimen dengan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dilakukan untuk mengetahui perbandingan yang timbul dari perlakuan tertentu. Uji organoleptik cookies (hedonik dan mutu hedonik). Formulasi cookies yang direkomendasi untuk dikonsumsi adalah formulasi F1 yaitu subsitusi Tepung Ikan Penja 10 gr dan tepung daun kelor 3 gr. Formulasi cookies berbasis tepung ikan penja dan
tepung daun kelor dengan formula yang paling disukai yaitu F1.