Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Orientasi Politik Masyarakat Adat Penghayat Kepercayaan Ada’ Mappurondo Di Desa Penatangan Tahun 2019-2024 di Kecamatan Buntu Malangka’, Kabupaten Mamasa, Provinsi Sulawesi Barat. Faktor-Faktor yang mempengaruhi Orientasi Politik Masyarakat Adat Penghayat Kepercayaan Ada’ Mappurondo Di Desa Penatangan Tahun 2019-2024 tersebut pada Pemilihan Legislatif Kabupaten Mamasa Tahun 2019. Penelitian ini menggunakan Metode Penelitian Deskriptif Kualitatif dengan Teknik pengumpulan data berupa Obsevasi, wawancara dan dokumentasi. Adapun Teori yang digunakan adalah teori Orientasi Politik yang dirumuskan oleh Farson dan Shills, yang mana keduanya mengklasifikasikan Orientasi politik kedalam tiga bentuk yakni Orientasi politik Kognitif, Orientasi politik Efektif, dan Orientasi politik Evaluatif. Hasil penelitian adalah masyarakat adat Penghayat Kepercayaan Ada’ Mappurondo di Desa Penatangan menunjukkan keterlibatan aktif dalam proses politik dengan menekankan kejujuran, integritas, dan komitmen calon pemimpin terhadap kepentingan umum dan pelestarian budaya mereka. Ritual adat berfungsi sebagai medium penting untuk menyampaikan pesan politik dan dukungan terhadap calon pemimpin, serta memfasilitasi komunikasi antara masyarakat dan kandidat. Masyarakat ini mengharapkan sistem politik yang inklusif dan adil, dengan pengakuan serta perlindungan terhadap hak-hak mereka dalam kebijakan publik, sehingga nilai-nilai budaya mereka dapat terintegrasi dalam sistem demokrasi yang lebih luas.

This study aims to understand the Political Orientation of the Indigenous People Adhering to the Ada' Mappurondo Belief in Penatangan Village from 2019 to 2024 in Buntu Malangka' District, Mamasa Regency, West Sulawesi Province. The factors influencing the Political Orientation of the Indigenous People Adhering to the Ada' Mappurondo Belief in Penatangan Village from 2019 to 2024 were observed during the Mamasa Regency Legislative Election of 2019. This research employs a Qualitative Descriptive Research Method with data collection techniques including Observation, Interviews, and Documentation. The theory used is the Political Orientation theory formulated by Farson and Shills, which classifies Political Orientation into three forms: Cognitive Political Orientation, Affective Political Orientation, and Evaluative Political Orientation. The results of the study show that the indigenous people adhering to the Ada' Mappurondo belief in Penatangan Village demonstrate active involvement in the political process, emphasizing the honesty, integrity, and commitment of the prospective leaders towards the public interest and the preservation of their culture. Traditional rituals serve as an important medium to convey political messages and support for the candidates, as well as facilitate communication between the community and the candidates. This community expects an inclusive and fair political system, with recognition and protection of their rights in public policies, so that their cultural values can be integrated into the broader democratic system.