Pertumbuhan perekonomian di indonesia yang semakin meningkat ditandai dengan berkembangnya industri menyebabkan peningkatkan transportasi. Jalan merupakan infrastruktur utama dalam menggerakkan roda perekonomian nasional dan daerah, mengingat penting dan strategisnya fungsi jalan untuk mendorong kinerja distribusi barang dan jasa sekaligus mobilitas penduduk. Salah satu jenis perkerasan yang digunakan di Indonesia adalah perkerasan lentur, dalam perkerasaan lentur ada yang disebut dengan lapisan AC-WC, dalam pembuatan campuran ini tentu membutuhkan agregat dalam jumlah banyak, karena dalam struktur perekerasan 90-95% terdiri dari agregat. Pada penelitian ini menggunakan limbah beton sebagai pengganti agregat kasar pada lapis aspal AC-WC. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui pengaruh limbah beton sebagai pengganti agregat kasar dan untuk menganalisis nilai perbandingan agregat limbah beton dan fress agregate terhadap parameter Marshall sesuai spesfikasi Bina marga 2018 devisi 6. Variasi limbah beton yang digunakan yaitu 0%,10%,30%, 50%,70% dan 100% dengan menggunakan kadar aspal 6,2%. Berdasarkan hasil pengujian limbah beton sebagai pengganti agregat kasar pada VMA nilai yang diperoleh semua memenuhi spesfikasi Bina Marga 2018. Meningkatkan nilai VIM terdapat pada variasi 100% sebesar 23,71 tidak memenuhi spesifikasi yakni 3-5%. Untuk VFB nilai semakin nenurun dilihat pada variasi 100% yaitu 30,91 kurang dari spesifikasi yang
ditentukan yakni minimal 65%.Stabilitas tidak memenuhi pada variasi 100%. Untuk Flow variasi 0%-100% semua memenuhi. MQ nilai tertiggi pada variasi 10% yaitu 466 kg sudah memenuhi spesifikasi Bina Marga 2018 yakni Minimal 250 kg. Kadar limbah beton semua memenuhi VIM,VMA,VFB, Flow, Stabilitas dan MQ terdapat pada variasi 0% semua memenuhi spesifikasi Bina Marga 2018 devisi 6 revisi 2.