Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana pandangan hukum terhadap pengunggahan film di media sosial dan untuk mengetahui bagaimana penerapan doktrin fair use dalam pengunggahan film di media sosial. Jenis penelitian dalam penelitian hukum ini adalah hukum normatif atau biasa dikenal dengan penelitian hukum doktrinal (doctrinal research), pengumpulan data digunakan dalam penelitian ini adalah kepustakaan (library research). Data yang dikumpulkan mencakup peraturan perundang-undangan, serta kasus-kasus yang terkait dengan penerapan fair use dalam pengunggahan film. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan fair use berbeda di setiap negara. Di Amerika Serikat, fair use diatur dengan jelas dalam undang-undang dan sering kali diakui dalam pengadilan. Sementara di Jepang, penerapan doktrin ini masih terbatas, meskipun ada upaya untuk menyesuaikan dengan tren global. Di Indonesia, meskipun terdapat prinsip serupa dengan fair use dalam Undang- Undang Hak Cipta, penerapannya belum optimal, terutama dalam kasus pengunggahan film di media sosial. Karena di Indonesia masih menerapkan doktrin exhaustion yang memberikan penjelasan bahwa setelah pemegang hak cipta atau hak kekayaan intelektual lainnya menjual atau mengalihkan kepemilikan atas suatu produk berhak cipta, maka hak eksklusif mereka atas produk tersebut "habis" atau "berakhir". Ini berarti bahwa pemegang hak tidak dapat mengontrol distribusi atau penggunaan lebih lanjut dari produk tersebut oleh pembeli.