Kecemasan adalah suatu sinyal yang memperingatkan adanya bahaya yang mengancam. Faktor yang mempengaruhi kecemasan dibagi menjadi dua meliputi faktor internal (jenis kelamin, umur, tingkat pendidikan, dan pengalaman di rawat) dan eksternal (kondisi medis/diagnosis penyakit, akses informasi, komunikasi terapeutik, lingkungan, fasilitas kesehatan). Kecemasan sangat mempengaruhi kondisi masyarakat yang telah mengalami bencana atau pascabenacan. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui adanya hubungan faktor internal dengan tingkat kecemasan serta hubungan antara faktor Umur, Jenis Kelamin, Pendidikan dan Pengalaman dengan tingkat kecemasan. Waktu penelitian dilaksanakan pada tanggal 16 - 30 Juni 2023 di dusun Sepabatu II. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif Kuantitatif. Populasi yang digunakan adalah masyarakat usia dewasa sampai lansia berumur 26 tahun sampai > 65 tahun yang ada di wilayah dusun Sepabatu II sebanyak 204. Penentuan sampel menggunakan Purposive Sampling. Instrumen yang digunakan untuk mengukur kecemasan adalah Kuesioner PTSD yang sudah di modifikasi. Hasil penelitian tingkat kecemasan didapatkan 15 orang (11,1%) mengalami kecemasan ringan, 63 orang (46,7%) mengalami kecemasan sedang dan 57 orang (42,2%) mengalami kecemasan berat. Uji Chi Square dengan menggunaka uji alternatif uji Fisher menunjukkan ada hubungan antara tingkat kecemasan dengan umur nilai p=0,000, (P<α0,05), Jenis kelamin nilai p=0,000(P<α0,05),
sedangan untuk pendidikan terakhir menunjukkan tidak adanya hubungannya dengan tingkat kecemasan dengan nilai p=0,771 (P<α0,05), begitu pula dengan pengalaman nilai p=0,349 (P>α0,05), kesimpulan ada hubungan antara faktor-faktor internal dengan tingkat kecemasan pada
warga pasca bencana banjir di wilayah dusun sepabatu