PKH diarahkan untuk menjadi episentrum dan center of excellence penanggulangan kemiskinan yang mensinergikan berbagai program perlindungan dan pemberdayaan sosial nasional. Bantuan PKH tersebut sudah banyak kita temukan di Desa, termasuk kelurahan lekopa’dis namun banyak masyarakat yang menyayangkan karena bantuan tersebut kerap kali salah sasaran, atau tidak sesuai dengan apa yang di harapkan untuk menanggulangi masyarakat miskin, dimana masyarakat yang seharusnya layak untuk menerima bantuan justru tidak mendapatkannya, dan begitu pun sebaliknya masyarakat yang dilihat oleh masyarakat masih mampu justru mendapat bantuan. Tujuan penelitian ini adalah
untuk mengetahui hasil implementasi Metode AHP dan TOPSIS pada sistem pemilihan penerima bantuan PKH di Desa Lekopadis. Jenis penelitian yang digunakan adalah model pengembangan Extreme Programming. Data yang digunakan adalah data calon penerima PKH di Desa Lekopadis kemudian di analisis menggunakan metode AHP dan TOPSIS dengan melihat nilai preferensi tertinggi dari hasil perhitungan kedua metode tersebut. Hasil penelitian menunjukkan bahwa hasil penerapan metode AHP dan TOPSIS telah berhasi memberikan rekomendasi penentuan penerima PKH. Berdasarkan hasil pengujian sistem dengan black box menunjukkan bahwa sistem tidak memiliki defect atau kesalahan berarti sistem yang dibuat sudah memenuhi persyaratan fungsional. Dari hasil pengujian black box dapat di simpulkan bahwa sistem berhasil merekomendasikan calon penerima bantuan PKH dan memenuhi kebutuhan fungsional.