Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis peran penyuluh dalam pengembangan kelompok tani hortikultura di Desa Lalattedzong, Kecamatan Sendana, Kabupaten Majene, serta hubungan peran tersebut dengan perkembangan kelompok tani. Masalah yang diidentifikasi dalam kelompok tani hortikultura adalah kurangnya bantuan sarana dan prasarana, seperti subsidi pupuk, serta ketidakmerataan kegiatan penyuluhan. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan pemilihan lokasi secara purposive sampling dan teknik analisis data menggunakan skala likert dan korelasi Rank Spearman. Skala likert digunakan untuk mengukur persepsi petani terhadap peran penyuluh sebagai fasilitator, inovator, motivator, dinamisator, dan edukator, sementara korelasi Rank Spearman digunakan untuk menganalisis hubungan peran penyuluh dengan pengembangan kelompok tani. Hasil penelitian menunjukkan bahwa peran penyuluh sebagai fasilitator, motivator, dinamisator, dan edukator memiliki hubungan signifikan dengan perkembangan kelompok tani. Namun, peran inovator tidak memiliki hubungan signifikan, mengindikasikan bahwa inovasi yang diberikan belum diadopsi atau berdampak secara efektif. Temuan ini menggarisbawahi pentingnya penyuluhan yang lebih merata dan relevan untuk mendukung kemajuan kelompok tani hortikultura di wilayah tersebut.