Praktik monopoli merupakan tindakan untuk menguasai pasar tanpa menyisakan tempat bagi pesaing lain untuk berkompetensi atau menjalankan usahanya. Praktik monopoli melanggar peraturan perundang-undangan dan merupakan perbuatan melawan hukum hal tersebut dapat dibuatkan rumusan masalah yaitu dalam penelitian ini mengkaji Apakah praktik kerja sama dokter dan apoteker dalam penyediaan obat termasuk dalam
praktik monopoli berdasarkan Pasal 19 huruf (B) Undang- Undang No.5 Tahun 1999 Tentang Larangan Praktik Monopoli dan Persaingan Usaha Tidak Sehat (I) dan Bagaimana bentuk perlindungan hukum terhadap konsumen dalam praktik penyedia obat dokter dan apoteker berdasarkan Undang-Undang No.8 Tahun 1999 Tentang Perlindungan Konsumen (II). Jenis penelitian yang digunakan dalam penulisan skripsi ini adalah Penelitian Hukum Sosial Legal Research, yaitu suatu penelitian yang menggunakan studi kasus (putusan),hukum sosial legal Research berupa produk hukum yang pokok kajiannya adalah ketentuan hukum positif dan kontrak secara faktual pada setiap peristiwa hukum tertentu yang terjadi dalam masyarakat guna mencapai tujuan yang telah ditentukan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa praktek penyediaan obat antara dokter dan apoteker termasuk dalam praktik monopoli dan atau persaingan usaha tidak sehat sebagaimana diatur dalam UU No. 5 Tahun 1999 pasal 19 huruf b bahwa : menghalangi konsumen atau pelanggan pelaku usaha pesaingnya untuk tidak melakukan hubungan usaha dengan pelaku usanya itu. Selain itu juga, praktik monopoli merugikan konsumen dimana dapat menganggu kesehatan mental.