Cengkeh (Syzygium aromaticum L) merupakan tanaman penting dengan nilai ekonomi tinggi, namun serangan hama penggerek batang menimbulkan kerusakan. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi persentase serangan, intensitas kerusakan dan gejala serangan yang diakibatkan oleh hama penggerek batang cengkeh (Nothopeus spp) di Kecamatan Tammerodo Sendana, Kabupaten Majene Penelitian dilakukan di empat desa: Tallambalao, Seppong, Manyamba, dan Awo, dengan mengamati 120 sampel tanaman di 8 kebun cengkeh. Metode yang digunakan meliputi observasi langsung dan pengumpulan data primer melalui survei lapangan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata serangan hama di Kecamatan Tammerodo mencapai 74,2%, dengan Desa Seppong mengalami kerusakan tertinggi sebesar 81,33% dan Desa Awo memiliki kerusakan terendah sebesar 46,67%. Gejala serangan meliputi lubang pada batang, cairan coklat kehitaman , kotoran seperti serbuk gergaji, daun menguning dan gugur, serta batang yang mengering. Kerusakan ini menyebabkan penurunan kesehatan tanaman hingga kematian, terutama pada tanaman tanpa perawatan. Temuan ini menunjukkan perlunya strategi pengelolaan hama yang leb ih baik, termasuk perbaikan praktik budidaya, sanitasi kebun, pemupukan tepat, dan edukasi petani tentang metode pengendalian hama yang efektif untuk mengurangi dampak negatif serangan hama terhadap produksi cengkeh di wilayah tersebut.